Go Celebes

Info Lengkap Tempat Wisata di Pulau Sulawesi Indonesia

Kota Manado, Kota Ujung Sulawesi

Kategori Kota & Daerah
Taman Laut Nasional Bunaken, Manado

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Taman Laut Nasional Bunaken. Salah satu taman laut terindah didunia ini adalah tempat wisata andalan Kota Manado.

Kota Manado berada di wilayah administrasi Provinsi Sulawesi Utara, sekaligus merupakan ibu kota provinsi tersebut. Dengan Suku Minahasa sebagai suku terbesarnya, Kota Manado memiliki semboyan yang cukup unik. Yaitu Si Tou Timou Tumou Tou, sebuah seboyan hidup bagi rakyat Minahasa yang dalam bahasa Indonesia berarti “Manusia satu memanusiakan manusia lainnya”.

Geografi

Berada di ujung Utara Pulau Sulawesi, secara geografis Kota Manado terletak di 1°29′35″LU dan 124°50′29″BT. Dengan luas wilayah sekitar 15.726 Hektar, Kota Manado berbatasan dengan:

  • Selat Mantehage dan Kabupaten Minahasa Utara di sebelah Utara.
  • Kabupaten Minahasa di sebelah Timur.
  • Kabupaten Minahasa di sebelah Selatan.
  • Teluk Manado di sebelah Barat.

Mayoritas daratan Kota Manado berupa barisan pegunungan dan perbukitan. Sedangkan dataran rendahnya berada di sekitar tepi pantai. Iklim Kota Manado relatif sama dengan kota-kota pada umumnya di Pulau Sulawesi, yaitu beriklim Tropis. Dengan Musim Penghujan sekitar bulan April-Semptember dan Musim Kemarau sekitar bulan November-Maret. Suhu rata-rata di kota ini berkisar 24°-27° C.

Kota Manado juga merupakan kota terbesar ke dua di Pulau Sulawesi, setelah Makassar. Daratan Manado mayoritas berupa  pegunungan dan perbukitan di area bagian tengah. Ketinggiannya mencapai sekitar 610 mdpl (Gunung Tumpa), namun di area kota memiliki ketinggian rata-rata sekitar 250 mdpl. Sedangkan dataran rendahnya mayoritas berupa pantai di bagian tepi. Dari perbukitan dan pegunungan tersebut, beberapa sungai juga mengalir melintasi Kota Manado. Misalnya Sungai Tikala, Sungai Tondano, Sungai Malalayang dan beberapa sungai lainnya. Sungai-sungai tersebut mengalir dan bermuara di Teluk Manado.

Sebagian wilayah Kota Manado juga dibatasi oleh pantai dengan garis pantai membentang sepanjang ± 18 Km. Sedangkan di sebelah Barat Laut, wilayah Manado juga meliputi perairan dimana di wilayah perairan tersebut terdapat 3 pulau besar. Salah satu diantaranya adalah Pulau Bunaken yang terkenal keindahannya. Perairan di pesisir pantai (Teluk Manado) memiliki kedalaman sekitar 2-5 meter, semakin dalam sampai kedalaman 2.000 meter di laut lepas (batas pertemuan dasar pesisir dengan lempeng benua).

Logo Kota Manado

Secara Administratif, Kota Manado memiliki 87 kelurahan dari 9 kecamatan, antara lain:

  1. Bunaken
  2. Malalayang
  3. Mapanget
  4. Sario
  5. Singkil
  6. Tikala
  7. Tuminting
  8. Wanea
  9. Wenang

Kata ‘Manado’ berasal dari Bahasa Minahasa yaitu ‘Mana dou’ atau ‘Mana rou’. Dalam Bahasa Indonesia berarti ‘di jauh’. Nama ‘Manado’ diambil dari nama pulau di sebelah Pulau Bunaken yang juga bernama Manado. Sekitar abad ke-16, nama ‘Manado’ kemudian dipakai untuk menamai kota yang ada di daratan, yang semula bernama ‘Wenang’ atau ‘Pogidon’. Sejak saat itu, Kota Manado mulai didatangi oleh orang-orang dari mancanegara. Menurut sejarah, orang-orang ini berdatangan karena hasil bumi Manado yang terkenal di kalangan bangsa Eropa.

Budaya

Dengan jumlah penduduk sekitar 410.480 jiwa (sensus tahun 2010), Suku Minahasa merupakan suku terbesar yang ada di Kota Manado, karena Manado berada dalam wilayah tanah Minahasa. Akan tetapi, masyarakat asli Kota Manado berasal dari sub suku Tombulu. Masyarakat Manado juga berasal dari beberapa suku lainnya, seperti Suku Bantik, Suku Gorontalo, Suku Sangir, Suku Talud, Suku Mongodow, dan lain-lain. Sedangkan suku pendatang yang pada saat ini menjadi bagian dari masyarakat Manado, mayoritas berasal dari Arab dan Cina (Tionghoa). Selain itu suku pendatang lainnya berasal dari Jawa, Batak, Makassar, dan daerah-daerah lainnya.

Selain bahasa daerah, bahasa yang sering digunakan masyarakat Manado adalah Bahasa Melayu Manado atau Bahasa Manado. Bahasa Manado lebih mirip dengan Bahasa Indonesia, hanya saja dengan logat khas bahasa daerah.

Mayoritas masyarakat Manado beragama Kristen. Disamping itu, sebagian penduduk Kota Manado juga memeluk agama Islam, Katholik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.

Kolintang, alat musik dari ManadoProduk kebudayaan yang terkenal dari Kota Manado adalah Alat Musik Kolintang. Alat musik ini berupa barisan bilah kayu yang memiliki nada yang berurutan. Biasanya untuk memainkan alat musik ini dibutuhkan beberapa set (seperangkat) Kolintang, seperti halnya seperangkat alat musik band. Dari seperangkat Kolintang inilah, kombinasi suara dalam sebuah musik akan terdengar merdu.

Selain itu juga terdapat Alat Musik Bia, Alat Musik Tiup Bambu, Wale atau Rumah Panggung, Tari Kabasaran dan Tari Maengket yang merupakan cerminan dari kebudayaan Manado.

Dalam kebudayaan, masyarakat Manado masih menerapkan konsep Mapalus. Konsep Mapalus adalah sebuah konsep bersosialisasi yang sudah dilaksanakan sejak nenek moyang Minahasa.dalam konsep Mapalus ini, masyarakat diharapkan mampu bergotong royong atau bekerjasama dalam upaya mencapai kepentingan bersama. Tiap-tiap orang memiliki keterbatasan dan kemampuan yang berbeda-beda, sehingga dengan Mapalus masing-masing diharapkan bisa saling menghargai dan saling membantu.

Wisata

Wilayah perairan Kota Manado juga meliputi beberapa pulau. Terdapat beberapa pulau besar di perairan Manado adalah Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Mantehage. Di pulau-pulau tersebut, wisata bahari menjadi wisata andalan Kota Manado. Karena pulau-pulau tersebut memang memiliki pemandangan yang sangat indah dan mengagumkan. Tak hanya itu, Anda juga akan takjub dengan keindahan pemandangan dan kekayaan bawah lautnya. Seperti contoh Pulau Bunaken dengan Taman Laut Nasional Bunaken.

Sementara di wilayah daratan Manado tak kalah mengagumkan. Beberapa tempat dapat Anda Kunjungi sebagai opsi Wisata Kota Manado dengan pengalaman yang berbeda, antara lain:Monumen Yesus Memberkati

  • Klenteng Ban Hing Kiong
  • Monumen Yesus Memberkati
  • Air Terjun Kima
  • Pantai Malalayang
  • Gunung Tumpa
  • Industri Batok dan Sabuk Kelapa
  • Museum Manado

 

Anda memiliki pertanyaan atau info tambahan mengenai topik di atas? Bagikan di sini...
  1. Frani Andisi berkata:

    Nama MANADO bukan hanya sekedar Nama tetapi itu mengandung makna Teritorial/Kekuasaan dari Kerajaan BOWONTEHU yang berada di Pulau MANADO TUA yang wilayah Kekuasaannya mulai dari Pulau-pulau di Sangihe, Pesisir Pantai Minahasa, Bolaang-Mongondow hingga Teluk Tomini di Toli-Toli Sulawesi Tengah. (Pusat Pemerintahan Purba/Tradisional Manado bukan ada di Daratan tetapi ada di Pulau).

    Nama MANADO;

    Benarkah dari jendela Etimologi (Asal-usul Kata) bahwa istilah Nama MANADO adalah bentukan kata dasar bahasa Tombulu yaitu ARUR lalu menjadi WINAROR, lalu mengalami fase berbagai perubahan ucap hingga sampai pada kata MANAROU atau MANADOU yang kemudian menjadi MANADO?

    Atau dari bentukan kata bahasa Tontemboan yang membentuk kata MANAROW? atau adakah hubungan antara istilah (kata) nama MANADO dengan MAADON, nama suatu tempat di wilayah Minahasa Utara dan kini hanya menjadi sejarah yang merana karena lebih banyak dikisahkan dari mulut ke mulut?

    Dapatkah kita menerima keterangan Godee Molsbergen bahwa nama Pulau MANADO TUA mulanya disebut MANAROW (Suku Tontemboan) yang berarti sesuatu yang terletak di seberang; yaitu Pulau Batu atau Pulau Gunung.

    Atau Komentar dari Dr. GSSJ Ratulangi dalam Majalah INDIE 1917 yang diberi Judul “DE OORSPRONG VAN DEN NAAM MENADO”, dimana dalam Majalah tersebut Dr. GSSJ Ratulangie menyebut bahwa Nama MANADO berasal dari Bahasa Jepang yaitu “MINATO”?

    Bagi Orang Minahasa, seputaran Nama MANADO punya banyak versi, jadi kita kembalikan saja kepada Suku/Orang atau Penduduk dari Pakasaan/Balok-Walak/Distrik MANADO yang tersebar di wilayah Calaca, Pondol, Makeret, Tokambena, Kampung Kodo dan Komo disebelah Selatan dan diutara yaitu Sindulang I-II, Bitung Karang Ria, Maasing, Tumumpa, Cempaka, Batu Saiki, Tongkaina serta Pulau Manado Tua, Bunaken, Siladen, Mantehage, Nain, Bangka, Talise dan ada juga kampung orang asing yaitu kampung Ternate dan Bajo.. sebagai “KLEIJNE MANADOSE GEMEENTE = Penghuni Kota Manado mula-mula” atau WARGA MANADO dari Suku/Etnis BORGO-BOBENTEHU dimana:

    Kata “WARGA” dalam Bahasa Portugis adalah “MORADORES”..

    Dalam Dialek Spanyol menyebut MANADOS..

    Yang oleh Nicolas Graafland asal Belanda kemudian menyebut MANADOREZEN.

    Yang oleh Penduduk Lokal kemudian disebut MANADO.

  2. Johne121 berkata:

    Keep working ,fantastic job! keckdgbfeeae

  3. […] Tempat wisata rohani Bukit Kasih terletak di Desa Kanonangan, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Berada di sekitar 55 Km sebelah selatan Kota Manado. […]

  4. […] Tempat wisata rohani Bukit Kasih terletak di Desa Kanonangan, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Berada di sekitar 55 Km sebelah selatan Kota Manado. […]

  5. […] Tempat wisata rohani Bukit Kasih terletak di Desa Kanonangan, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Berada di sekitar 55 Km sebelah selatan Kota Manado. […]

Beri balasan pada

Gabung bersama kami!

Wisata Pulau Sulawesi

Belum pernah ke pulau Sulawesi? Beberapa artikel di bawah mungkin bisa membantu Anda.

Seputar Sulawesi Indonesia

sulawesi indonesia Selamat datang di GoCelebes.com! Sebuah website yang menyajikan petunjuk lengkap mengenai pariwisata di pulau Sulawesi Indonesia, dari info tempat wisata seperti di Bunaken, Makassar, dan Manado, hingga budaya Bugis dan Toraja. Sulawesi adalah pulau terbesar ke-11 di dunia yang berada di tengah Kepulauan Maluku dan Pulau Kalimantan.

Baca Selengkapnya ››